Air Terjun Coban Rondo terletak di kota Malang . Debit air terjun ini adalah 40 liter/detik Air terjun ini memiliki asal usul. Untuk lebih jelasnya, mari kita baca.
Dahulu kala, hiduplah dua orang sejoli. Kedua sejoli itu bernama Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro, dan Dewi Anjarwati yang berasl dari Gunung Kawi. Kedua sejoli itu saling mencintai.
Tak berapa lama kemudian, keduanya pun menikah. Setelah menikah, mereka pun memutuskan untuk pergi bersama. Tetapi, kedua orang tua mereka tidak memperbolehkannya.
Alasannya adalah karena usia pernikahan mereka masih belum mencapai selapan (30 hari). Walaupun tidak diperbolehkan, tetapi mereka berdua tetap berangkat. Mereka sudah bertekad apapun yang terjadi, mereka akan menghadapinya bersama-sama.
Akhirnya dengan tekad mereka yang kuat, mereka pun sampai di sebuah air terjun. Di air terjun itu, mereka bertemu dengan Joko Lelono. Dan ternyata, di dalam hati Joko Lelono ada rasa ketertarikan kepada Dewi Anjarwati. Tetapi, Raden Baron Kusuma sangat mencintai Dewi Anjarwati. Ia juga berani mempertaruhkan nyawanya demi Dewi Anjarwati.
Karena Raden Baron Kusuma dan Joko Lelono sama-sama mencintai Dewi Anjarwati, maka pertarungan antara keduanya pun tidak bisa dihindari. Pada akhirnya, Raden Baron Kusuma tewas dalam pertempuran itu. Akibatnya, Dewi Anjarwati pun hidup sendirian. Maka dari itu, air terjun itu diberi nama Coban Rondo (janda) yang diambil dari kata Jawa.
Air Terjun Coban Rondo terletak di kota Malang . Debit air terjun ini adalah 40 liter/detik Air terjun ini memiliki asal usul. Untuk lebih jelasnya, mari kita baca.
Dahulu kala, hiduplah dua orang sejoli. Kedua sejoli itu bernama Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro, dan Dewi Anjarwati yang berasl dari Gunung Kawi. Kedua sejoli itu saling mencintai.
Tak berapa lama kemudian, keduanya pun menikah. Setelah menikah, mereka pun memutuskan untuk pergi bersama. Tetapi, kedua orang tua mereka tidak memperbolehkannya.
Alasannya adalah karena usia pernikahan mereka masih belum mencapai selapan (30 hari). Walaupun tidak diperbolehkan, tetapi mereka berdua tetap berangkat. Mereka sudah bertekad apapun yang terjadi, mereka akan menghadapinya bersama-sama.
Akhirnya dengan tekad mereka yang kuat, mereka pun sampai di sebuah air terjun. Di air terjun itu, mereka bertemu dengan Joko Lelono. Dan ternyata, di dalam hati Joko Lelono ada rasa ketertarikan kepada Dewi Anjarwati. Tetapi, Raden Baron Kusuma sangat mencintai Dewi Anjarwati. Ia juga berani mempertaruhkan nyawanya demi Dewi Anjarwati.
Karena Raden Baron Kusuma dan Joko Lelono sama-sama mencintai Dewi Anjarwati, maka pertarungan antara keduanya pun tidak bisa dihindari. Pada akhirnya, Raden Baron Kusuma tewas dalam pertempuran itu. Akibatnya, Dewi Anjarwati pun hidup sendirian. Maka dari itu, air terjun itu diberi nama Coban Rondo (janda) yang diambil dari kata Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar